Jumat, 09 September 2011

PARKOUR = parkir.. bukaaan ( >,< ) apaan dong?? cekidot yuuk!


Pernah nonton film YAMAKASI dan District B-13 kan? Ada orang yang lompat-lompatan, nurunin tangga, jungkir balik dari rumah ke rumah seenak perut? Apa mereka sakti?
Pastinya banyak tak banyak orang yang tahu atraksi pemicu adrenalin ini. Seperti apa dan bagaimana Parkour itu?
Parkour, biasanya disebut PK, mempunyai arti bergerak/pindah dari point A ke point B seefisien dan secepat mungkin, menggunakan prinsip dari Parkour itu sendiri dan mengedepankan keindahan bergerak, sekaligus diimbangi oleh kemampuan dari tubuh manusia itu sendiri.
Parkour dikembangkan oleh David Belle dan Sebastian Faucan, mereka berdualah yang telah memperkenalkan olahraga ini ke seluruh dunia. Awalnya hanya di Perancis, kemudian daratan Eropa barulah menyebar keseluruh dunia.
 
Olah raga ini biasanya dikenal dengan sebutan Yamakasi (sebuah film perancis pada tahun 2001) padahal sebenarnya Yamakasi adalah tim Parkour yang terdiri dari 7 orang yang berasal dari Lisses Perancis, mereka adalah anak buah didik David Belle.
Dulu Parkour dan Freerunning adalah satu olahraga, tapi karena David Belle dan Sebastian Faucan mempunyai prinsip yang berbeda tentang olahraga ini, akhirnya di tahun 2006 Parkour dan Freerunning menjadi 2 olahraga yang berbeda.
Perbedaan Parkour dan Freerunning sangat tipis dalam masalah teknik dan basic, akan tetapi perbedaan kedua olahraga ini sangat jauh apabila dilihat dari fundamental.
Parkour adalah olahraga yang mengandalkan kemampuan tubuh manusia beserta mental, dan ditambah lagi dengan filosofi kehidupan yang diapresiasikan dalam bermain Parkour, sementara Freerunning bisa dikatakan olahraga bebas seperti skate board, BMX, break dance, dsb. Freerunning tidak terikat peraturan-peraturan yang mendasar bagi para praktisinya yang disebut dengan Freerunner.
Parkour tidak terikat pada peraturan-peraturan yang formal, kembali pada diri masing-masing, etika dan tanggung jawab terhadap Parkour itu sendiri, ini hanya improfasi-mengembangkan diri tanpa ada ikatan.
Traceur adalah sebutan untuk para praktisi Parkour, orang bisa dikatakan traceur jika orang tersebut sudah memahami arti, basic, dan filosofi dari Parkour itu sendiri.
Terminologi
Parkour berasal dari kata parcours du combatant yang berarti pelatihan halang rintang militer, kata Parcours ‘c’ diganti menjadi ‘k’ dan ‘s’-nya dipakai untuk menjelaskan filosofi Parkour itu sendiri ‘Parkour’s philosophy about efficiency’.
Traceur berasal dari kata tracer yang berarti cepat, mempercepat (to trace/ to go fast)
 
Sejarah
Sebenarnya Parkour sudah ada sejak dulu (sebelum manusia mengenal kata Parkour itu sendiri), tapi Parkour dideskripsikan dan dikenalkan ke seluruh dunia oleh David Belle yang berasal dari Perancis.
Terinspirasi dari ayahnya Raymond Belle (tentara perancis) yang mengenalkan kepada David, parcours du combattant (latihan halang rintang pada sesi militer), sejak saat itu David sepulang sekolah memainkan skenario sendiri, bagaimana dia bisa meloloskan diri dari situasi yang sulit.
Berlari, molompat, vaulting (melompat dengan menggunakan tangan sebagai tumpuan), memanjat, berpegangan pada sesuatu, menjaga keseimbangan, dan melewati halangan. Bagi David, itu semua sudah menjadi sebuah obsesi.
Sejak usia 15 tahun dia pindah ke Lisses (daerah Paris) pada waktu itu dia bertemu dengan para remaja di sana dan tertarik apa yang dilakukan David (yang kemudian menjadi Yamakasi), selama 8 tahun dia mengajari para remaja Lisses.
Pada pertengahan 1997 sedikit demi sedikit Parkour sudah dikenal, film independen David tentang Parkour telah disiarkan oleh tv lokal. Ketekunan dan usaha bisa membangun motifasi untuk Parkour. Sejak saat itu tim-tim terkenal seperti The Speed-Air Men, The Catmen, La Rel-ve, dan yang terkenal Les Traceurs. Sejak saat itu kata traceur dipakai David untuk para praktisi Parkour.
Saat ini David Belle memulai tur dunia dengan asosiasi yang dia dirikan (PAWA) bersama tim Parkour yang dulu dia dirikan, dan ini hanyalah sebuah awal.

 

Parkour Mulai Rambah Indonesia!
Istilah parkour mungkin memang masih asing di telinga masyarakat Indonesia, namun ‘kesenian’ olah tubuh ini sudah populer di Prancis, negara asal body art ini, sejak beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya bagaimana sih asyiknya olah tubuh yang satu ini? Di mana saja kita bisa menemukan komunitas parkour di Indonesia?
Melihat orang berjumpalitan dan memanjat serta melompati pagar atau obyek-obyek tinggi pasti menggelitik pemikiran kita. Bisa jadi ada yang mengira mereka sedang berlatih jadi maling atau malah jadi ninja! Sebenarnya mereka sedang melakukan gerakan parkour.
Di Indonesia sendiri, parkour baru mulai populer belakangan ini. Di sekitar Stadion Gelora Bung Karno biasanya banyak sekelompok anak muda yang beratraksi melakukan gerakan panjat memanjat dan jumpalitan tersebut.
Gerakan parkour sendiri merupakan paduan atletik, bela diri, senam, dan seni, untuk melewati segala macam bentuk rintangan di sekitar dengan hanya menggunakan kekuatan tubuh, bahkan tanpa pelindung. Gerakannya sendiri terkesan asal dan main-main, padahal terdapat teknik khusus untuk meminimalisasi cidera.

Yang pasti, gerakan yang dinamis ini juga membutuhkan nyali gede. Namun semua itu terbayar dengan apa yang kita dapatkan. Dengan melakukan gerakan parkour ini kita tidak hanya akan menjadi lebih sehat dan fit, tapi juga lebih berani plus percaya diri.
                                          
Belakangan, komunitas parkour mulai marak di negara kita. Bukan hanya di Jakarta namun juga di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Malang, Surabaya, dan lainnya. Klikhttp://www.parkourindonesia.we… untuk mengetahui jadwal latihan dan info selanjutnya tentang body art yang cukup menantang dan patut dicoba ini.
Sumber: http://tamanmimpi.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar