Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) :Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Q.S. 3 Ali ‘Imran : 190 - 191
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) :Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Q.S. 3 Ali ‘Imran : 190 - 191
Penciptaan Alam Semesta
Filsafat (kaum) materialis menawarkan satu saja penjelasan untuk keteraturan dan keseimbangan yang ada di alam semesta yaitu : PERISTIWA KEBETULAN
Namun jika kita meneliti alam semesta ini, klaim ini tidak benar. Suatu kebetulan hanya akan menimbulkan kekacauan, padahal di alam semesta ini kita melihat keteraturan dimana-mana. Keteraturan ini membuktikan kekuasaan Allah yang abadi.
Hujan meteor bukanlah peristiwa kebetulan, andai saja atmosfer tidak memiliki PERISAI PELINDUNG bumi tidak akan berdaya menghadapi hujan meteor.
Inilah Firman Allah tentang PERISAI PELINDUNG :
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai ATAP YANG TERPELIHARA, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. QS Al Anbiyaa, 21:32
Penemuan ilmiah dewasa ini : Salah satu petunjuk terpenting bahwa langit adalah atap yang terpelihara adalah medan magnet yang melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer merupakan daerah medan magnet yang disebut Sabuk Van Allen, daerah ini dibentuk oleh sifat-sifat inti bumi.
Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad 20 menyatakan bahwa : alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya (alam semesta statis, tidak berawal dan tidak berakhir)
Pendapat ini merupakan konsep primitif dan penyangkalan terhadap SANG PENCIPTA
Sejumlah hasil penelitian, mengatakan alam semesta diciptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu DENTUMAN BESAR atau Big Bang
AWAL ALAM SEMESTA MENURUT AL QURAN
QS Al Anbiyaa 21:30 :
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?
Tahun 1989, NASA mengirim satelit COBE (Cosmic Background Explorer) ke angkasa. Pemindai sensitif pada satelit hanya membutuhkan 8 menit untuk menegaskan perhitungantelah menemukan sisa-sisa ledakan hebat yang mengawaliterbentuknya alam semesta Penzias dam Wilson. COBE
Tahun 1929, di Observatorium Mount Wilson California seorang astronom America bernamaHuble melalui teleskopnya menemukan bahwa bintang-bintang senantiasa bergerakmenjauhi kita. Bintang dan galaksi bukan hanya menjauhi kita, tetapi juga saling menjauhi. Artinya alam semesta itu senantiasa memuai. Edwin
Inilah yang dikatakan Al Quran Adz-Dzaariyaat 51;57 : Dan langit itu Kami bangun dengankekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya
Dengan kuasa ALLAH diciptakan-NYA benda-benda langit dan planet berputar mengelilingimatahari. Kumpulan planet yang bergerak mengelilingimatahari, kemudian kita sebut dengannama TATA SURYA MATAHARI atau SOLAR SYSTEM. Begitu pula dengan galaxy lain yang memiliki pusatnya sendiri. Putaran planet terhadap pusat galaxy kemudian kita kenal dengannama Orbital atau Orbit. Atas kehendak ALLAH jua, diciptakanlah galaksi-galaksi itu berputardalam jangka waktu dan kecepatan serta arah yang dikehendaki ALLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar